Masa Kejayaan Majapahit, Kerajaan Terkuat Nusantara

[pl_row]
[pl_col col=12]
[pl_text]
Majapahit merupakan kerajaan yang berdiri dari abad ke 13 hingga abad ke 16. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya, seorang pangeran dari kerajaan Singosari yang terkenal akan kecerdikannya. Kerajaan ini berhasil mencapai masa kejayaannya saat dipimpin oleh raja Hayam Wuruk cucu dari Raden Wijaya. Namun dibalik semua kejayaannya, ada seorang pemimpin yang sangat berpengaruh di Majapahit yaitu Gajah Mada.

Gajah Mada adalah seorang negarawan dari kerajaan Majapahit yang pernah menjabat sebagai perdana mentri. Kita mungkin mengenalnya dari kisah sumpah palapa, yang kemudian digunakan sebagai nama satelit palapa. Namun lebih dari itu, Gajah Mada adalah seorang politikus hebad yang prestasinya mungkin dapat disetarakan dengan tokoh-tokoh besar dunia seperti Otto Von Bismarck dari Jerman, Machiaveili dari Italia dan Li Si dari Tiongkok.

Faktor Pendukung Kejayaan Kerajaan Majapahit

Kejayaan dari kerajaan Majapahit berhasil dicapai karena berbagai faktor pendukung. Salah satu faktornya adalah mata uang, dulunya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya masyarakat kuno telah menggunakan sistem barter. Namun sistem ini memiliki kekurangan, yaitu mereka yang ingin berdagang harus memiliki barang yang diinginkan oleh pihak lain. Demikian juga sebaliknya, persyaratan ini harus dipenuhi, jika tidak maka barter tidak mungkin terjadi.

Menghadapi masalah tersebut, berbagai peradaban yang lebih maju khusunya dalam bidang ekonomi mulai memperkenalkan uang. Suatu barang yang digunakan sebagai medium atau barang ketiga dalam perdagangan dan ekonomi. Pada waktu itu, diwilayah Asia dan sepanjang jalur sutra adalah Kepeng dari Tiongkok. Kepeng menjadi mata uang internasional pada saat itu seperti Dollar sekarang ini. Sedangkan di wilayah Asia Tenggara, mata uang lainnya yang juga banyak beredar adalah koin Gobog mata uang Majapahit yang banyak dipengaruhi oleh Kepeng.

Kedua mata uang tersebut digunakan untuk kebutuhan transaksi sehari-hari yang nilainya dianggap terlalu kecil dibandingkan menggunakan emas atau perak. Dengan adanya uang ini, kegiatan ekonomi menjadi lebih mudah dan efisien sehingga pusat-pusat ekonomi dari Majapahit menjadi lebih hidup dan berkembang.

Pasar, salah satu aspek terpenting yang menentukan maju atau tidaknya suatu negara adalah transportasi. Banyak kerajaan menghabiskan sumber dayanya hanya untuk membangun jalan sehingga akses transportasi menjadi lebih baik. Berbeda untuk aspek transportasinya, kerajaan Majapahit dilewati oleh sungai Brantas dan Bengawan Solo yang tentunya memudahkan distribusi barang dan perdagangan melalui jalur air diwilayahnya.

Selain itu Majapahit juga memiliki banyak kota-kota pelabuhan seperti Surabaya, Pasuruan, Gresik, Tuban dan lainnya yang berhasil menjadi pusat ekspor dan impor dari kerajaan Majapahit. Jika kekaisaran Tiongkok menjadi unggul karena Gran Canalnya, Majapahit juga memiliki keunggulan serupa dari letak geografisnya.

Keunggulan tersebut sangat berpengaruh dalam menumbuhkan pusat-pusat perdagangan baru baik dalam bentuk pasar atau kota-kota pelabuhan. Dengan keberadaan pusat-pusat perdagangan tersebut, ekonomi Majapahit menjadi lebih maju dan siap digunakan untuk menunjang berbagai keperluan dari kerajaan Majapahit.

Pertanian, bagi generasi kekinian pertanian mungkin dipandang sebelah mata. Namun sejarah berkata lain, pertanian adalah salah satu faktor utama yang menentukan maju atau tidaknya suatu negara khususnya apabila negara tersebut memiliki populasi yang besar. Sektor pertanian yang dikelola dengan baik akan menjamin kebutuhan pangan dari masyarakatnya. Bila sewaktu-waktu terjadi bencana, pemerintah dapat menggunakan stok pangan yang ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkannya.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan kejayaan Majapahit adalah sektor pertaniannya. Karena pertanian Majapahit bukanlah pertanian biasa, pulau Jawa memang terkenal akan gunung berapinya yang masih aktif bahkan hingga sekarang yang sewakti-waktu bisa meletus. Disisi lain, terjadinya bencana juga memiliki manfaat tersendiri seperti adanya lava dan abu fulkanik yang dikemudian hari akan berubah menjadi tanah fulkanik.

Tanah fulkanik adalah salah satu tanah tersubur di dunia yang sangat bermanfaat bagi kegiatan pertanian. Masyarakat Majapahit pada saat itu sudah mengenal dan menggunakan sistem pertanian secara bertingkat. Selain itu mereka juga telah menggunakan teknologi pertanian seperti sistem irigasi. Berbagai kemajuan pertanian ini membuat Majapahit dapat memproduksi lebih banyak pangan yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk menjamin ketersediaan pangan dan menunjang populasi yang besar.
[/pl_text]
[/pl_col]
[/pl_row]

Related Post